Jumat, 06 April 2012

Mekanisme Kliring, Mekanisme Transfer dan Portofolio Keuangan

NAMA   :  DEDY FIRMANSYAH
KELAS   :  3EA14
NPM      : 13209510



Mekanisme Kliring, Mekanisme Transfer dan Portofolio Keuangan


PENGERTIAN KLIRING
Yang dimaksud dengan Kliring dan SKNBI adalah sebagai berikut :
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar
peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
SKNBI adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring
kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional

1.                  Tn. ALI bertansaksi dengan Tn ATUN
2.                  Tn. ALI memberikan Cek pada Tn ATUN
         Tn. B sebagai nasabah Bank SITI’ melakukan setoran kliring di Bank ‘KARMAN’
1.                  Bank ‘SITI’ mengirimkan Warkat (Nota Debet   ND Keluar) kepada Lembaga Kliring
2.                  Lembaga Kliring akan meneruskan Warkat kepada Bank ‘ABC’ (Nota Debet  ND Masuk)
3.              Setelah proses pengecekan dan cek dinyatakan sah, maka di informasikan kepada Lembaga kliring untuk mendebet rekening Bank ‘ABC’ di BI dan di kredit ke rekening Bank ‘SITI’
4.                  Penyampaikan hasil kliring kepada Bank ‘KARMAN’ dan pihak Bank akan mengkridit rekening Tn ALI.
Setelah proses kliring berjalan, pada sore hari masing-masing bank akan membuat perhitungan kliring untuk mengetahui apakah bank tersebut menang atau kalah kliring.
Bank yang menang kliring adalah bank yang jumlah warkat tagihan warkat kliring
melebihi pembayaran warkat kliringnya.
Bank yang kalah kliring justru sebaiknya, dimana pembayaran warkat kliring lebih besar dari warkat tagihan.

·         ND Keluar akan menambak Rek di Bi (+)
·         ND Masuk akan mengurangi Rek di BI (-)
·         NK keluar akan mengurangi Rek di BI (-)
·         NK masuk akan mebambah Rek di BI (+)

·         (+) (-)
·         > jika (+) makamenangkliring
·         > jika (-) maka kalah kliring

Contoh Mekanisme Kliring :
            Terdapat 2 buah bank umum nasional yaitu SITI BANK dan KARMAN BANK. Keduanya memiliki asset yang sama-sama disimpan disuatu tempat yakni Bank Indonesia. Seluruh asset yang di simpan di BI disebut Rekening Koran (R/K pada BI). BI mencatat R/K SITIBANK dan R/K KARMANBANK pada kolom Liability(kredit). Kedua bank pun memiliki pembukuan yakni R/K pada BI dicatat di sisi Asset dan disisi Liability terdapat tabungan, giro, deposito, dan simpanan masyarakat lainnya.
Sebuah kasus misalnya : SITIBANK memiliki seorang nasabah yang bernama Gino, ia mengirimkan cek sebesar Rp. 5 jt kepada Atunnasabah KARMANBANK. Atun mencairkan cek tersebut di KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI dicatat di kolom debet dan  tabungan Atun Rp. 5 jt dikolom kredit. Begitu pula SITIBANK melakukan perubahan pembukuan pada rekening Gino menjadi Giro Gino pada kolom Debet dan R/K pada BI dikolomKredit. Proses pemindahn giro berupa cek dari bank lain disebut Pinbuk Kredit. Pada BI R/K SITIBANK danR/K KARMANBANK dicatat disisiLiability. Lalu karena KARMANBANK mengirimkan surat ke SITIBANK melalui BI yang disebut Nota Debet Keluar, maka terjadi perubahan jumlahR/K KARMANBANK di BI menjadi bertambah, kemudian SITIBANK menerima surat dari KARMANBANK melalui BI yang menyatakan bahwa sudah terjadi transaksi pencairan cek sebesar Rp. 10 jt dari nasabah Gino kepada Atun nasabah KARMANBANK, surat tersebut adalah Nota Debet Masuk, lalu SITIBANK melakukan perubahan rekening pada BI menjadiberkurang.
Kasus lain misalnya : Atun mengambil tabungan sebesar Rp.10 jt pada KARMANBANK, lalu KARMANBANK melakukanperubahan pembukuan menjadi Tab. Atun pada sisi Debet Rp.10 jt dan R/K pada BI disisi Kredit Rp.10 jt. Lalu KARMANBANK mengirimkan surat yaitu Nota Kredit Keluaryang menyatakan bahwa telah terjadi transaksi pada rekening Atun maka BI melakukan perubahan pembukuan R/K KARMANBANK menjadi R/K KARMANBANK pada sisi Debet dan R/K SITIBANK pada sisi Kreditsebesar Rp.10 jt. Lalu BI mengirimkan Nota Kredit Masuk pada SITIBANK ini menjadi tolakan kliring, lalu SITIBANK melakukan perubahan pembukuan menjadi R/K pada BI pada sisi Debet Tab. Gino pada sisi Kredit sebesar Rp. 10 jt.
Ø  Nota Debet Keluar yaitu warkat yang disetorkan oleh nasbah suatu bank untuk keuntungan rekening nasbah tersebut.
Ø  Nota Kredit Keluar yaitu warkat pembebanan ke rekening nasabah yang menyetorkan untuk keuntungan rekening nasabah bank lain.
•         Warkat kliring yang diterima dari peserta lain, yaitu :
Ø  Nota Debet Masuk yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain atas beban nasabah bank yang menerima warkat.
Ø  Nota Debet Keluar yaitu warkat yang diserahkan oleh peserta lain untuk keuntungan nasabah bank yang menerima warkat.



MEKANISME TRANFER





Transfer secara umum disebut sebagai amanat yang diberikan nasabah kepada bank untuk melakukan pengiriman uang dari satu cabang ke cabang lain pada bank yang sama atau bank lain, untuk dibayarkan kepada rekannya secara tunai atau melalui rekening. Karena transfer merupakan amanat, maka pihak bank harus melaksanakan segala sesuatu tentang apa dan bagaimana amanat tersebut diberikan. Jika hal tersebut tidak dilaksanakan, sebagai konsekuensinya pihak bank dapat di tuntut oleh pemberi amanat. Akibat yang lebih jauh bank tersebut akan dihindari oleh nasabah atau calon nasabahnya karena jasa yang diberikan tidak baik. Dilain pihak, karena bank melaksanakan amanat, tentunya akan mendapatkan imbalan. Imbalan langsung yang diberikan nasabah berupa pendapatan (nasabah akan rnembayar sejumlah uang tertentu untuk pelaksanaan pengiriman uang tersebut). Sedangkan imbalan tidak langsung berupa kepuasan nasabah. Dengan kepuasan ini diharapkan nasabah yang bersangkutan tetap menjadi pelanggan. Transaksi transfer uang sering juga disebut transaksi pengiriman uang adalah upaya memindahkan sejumlah uang dari satu tempat ketempat lain yang menjadi tujuan. Ada berbagai jenis pelaksanaan pengiriman uang dan sarana yang paling populer adalah pengiriman uang melalui wesel yang diselenggarakan oleh Kantor Pos. Pada umumnya orang cenderung menggunakan sarana ini, karena masyarakat kita belum "bank minded" sebab masih sedikit cabang-cabang bank di daerah. Penyebab lainnya adalah rasa enggan orang untuk datang ke bank, karena pada umumnya kantor bank didirikan dengan megah. Rasa takut atau minder sering membuat orang kurang tanggap terhadap jasa yang diberikan oleh bank kepada masyarakat. Setelah era tahun delapan puluhan, seiring dengan kebijakan pemerintah tentang kemudahan mendirikan bank dan cabang-cabangnya, bisnis perbankan mulai menyentuh semua kalangan

PORTOFOLIO KEUANGAN

 
dana sejumlah Rp 50 juta kalau hanya disimpan dalam deposito. Apalagi kalau dana itu memang tidak dimaksudkan untuk keperluan jangka pendek. Tentunya akan lebih optimal hasilnya jika diinvestasikan di tempat lain yang lebih besar potensi hasilnya. Namun saya tetap merekomendasikan agar sebagian kecil dananya, setidaknya 10% masih disisakan di perbankan.
Emas dan valas memiliki fungsi yang hampir sama dalam investasi. Yaitu sebagai alat untuk menyeimbangkan fluktuasi kurs rupiah dan inflasi. Artinya, penyimpanan dana dalam bentuk emas dan valas dimaksudkan untuk menjaga kestabilan nilainya terhadap mata uang internasional dan inflasi. Walaupun inflasi tinggi dan rupiah jatuh, maka nilai emas dan valas relatif tetap. Untuk itu, porsi penempatan dana pada emas dan valas ini tidak usaha terlalu besar, 10% - 20% saya rasa sudah cukup tinggi.
Untuk unit link, karena ini adalah produk investasi plus asuransi, maka Anda perlu mempertimbangkan juga kebutuhan Anda terhadap asuransi. Sayangnya saya tidak tahu apakah Anda sudah berkeluarga atau belum, dan berapa usia Anda sekarang ini. Unit link bisa menjadi pilihan yang baik kalau keluarga Anda membutuhkan asuransi dan Anda sendiri belum memilikinya. Tapi kalau asuransi tidak prioritas untuk dimiliki, maka reksa dana bisa menjadi alternatif penggantinya. Sebagian dana Anda bisa ditempatkan pada instrumen investasi ini, tapi tentunya disebar juga pada beberapa produk RD. Sedangkan unit link cukup 1 saja.
Jika usia Anda berkisar antara 30 - 40an, maka saya bisa merekomendasikan untuk menempatkan juga dana pada investasi asset tetap seperti tanah atau rumah. Namun jika usia Anda masih dibawah 30, biasanya prioritas aset tetap adalah untuk dipakai sendiri, bukan sebagai investasi.